Saturday, January 20, 2018

Kisah Angin Ahmar Dan Nabi Sulaiman


Diriwayatkan oleh Ashif bin Barkhiya, ia berkata, "Suatu ketika Nabi Sulaiman bin dawud a.s. melewati sebuah negeri dari salah satu negeri.

Kisah Angin Ahmar Dan Nabi Sulaiman
Gambar hiasan.

Ia di kawal oleh golongan jin dari sisi kanannya dan dari manusia dari sisi kirinya dan burung memayungi diatas kepalanya dan para jin ifrit didepan dan belakangnya.

Tiba-tiba Ia (Sulaiman) melihat sesosok makhluk yang sangat besar, dari kedua tangan dan kirinya keluar semburan api.

Sulaiman berkata, “Aku bertanya kepadamu demi Allah, siapa kamu dan kenapa kamu mendatangiku?”

Dia menjawab, "Hai Nabi Allah, apakah engkau tidak mengenaliku?

Nabi Sulaiman menjawab, “Tidak.”

Dia berkata, “Aku adalah Rihul Ahmar (angin merah). Aku adalah penyakit dari pelbagai jenis penyakit yang telah diciptakan Allah SWT.

"Ketika Allah hendak menghukum, meyEksa salah seorang dari makhluk-Nya, maka Dia mengutus dan menguasakanku kepadanya.

"Jika aku masuk kedalam otak, maka aku akan mendenyutkannya (sakit seperti tertusuk).

"Jika aku masuk kedalam mata, maka aku akan membutakannya.

"Jika aku masuk kedalam lubang hidung, maka akan timbul penyakit, kemudian bergulir ke bawah ke tenggorokan dan memenuhinya.

"Jika aku masuk ke kedua telinga, maka aku ambil pendengarannya (tuli).

"Jika aku masuk di kepala, maka aku datangkan sakit kepala dan migrain dan aku bunuh ia dari rasa sakitnya.

"Jika aku masuk ke dada orang itu, maka aku masukkan penyakit kuning, was-was, radang sendi, penyakit limpa, wajah kekuning-kuningan dan pening.

"Jika aku masuk ke tubuh wanita, maka aku akan memutuskan kehamilannya dan mengeringkan air susunya.

"Akan memunculkan penyakit kusta, kelembaban, dahak, kudis, bisul, penyakit tikus dan babi.

"Jika aku masuk pada pembuluh darah dan saraf, maka aku akan putuskan keduanya sampai aku akan membunuhnya (penyakit strok).

Maka diperintahkan oleh Nabi Sulaiman a.s supaya membakar angin tersebut, maka berkatalah Rihul Ahmar kepada Nabi Sulaiman a.s, "Aku kekal sampai hari Kiamat, tiada sesiapa yang dapat membinasakan aku melainkan Allah SWT."

Lalu Rihul Ahmar pun menghilang.

Diriwayatkan cucu Nabi Muhammad SAW terkena Rihul Ahmar sehingga keluar darah dari rongga hidungnya.

Maka datang Malaikat Jibril kepada Nabi SAW dan bertanya Nabi kepada Jibril.

Maka Malaikat Jibril menghilang sebentar, lalu Malaikat Jibril kembali lalu mengajar doa Rihul Ahmar kepada Nabi SAW kemudian dibaca doa tersebut kepada cucunya dan dengan sekejap cucu Rasulullah SAW sembuh serta merta.

Lalu bersabda Nabi SAW, "Bahawa barang siapa membaca doa stroke, doa Rihul Ahmar walau sekali dalam seumur hidupnya, maka akan dijauhkan dari penyakit ANGIN AHMAR (STROKE)."

Doa menjauhkan terhindar dari angin ahmar dan penyakit kronik:

اللهم إني أعوذبك من الريح الأحمر والدم الأسود والداء الأكبر

"Allahumma inni a'uzubika minarrihil ahmar, waddamil aswad, waddail akbar."

Ertinya: "Ya Allah, Ya Tuhanku, lindungi aku dari angin merah dan lindungi aku dari darah hitam (stroke) dan dari penyakit berat."

Adakah kisah ini sahih dan boleh diamalkan doanya?

JAWAPAN

Keberadaan fenomena di atas adalah merupakan pembicaraan terhadap perkara ghaib dan kita tidak boleh mempercayai keghaiban melainkan harus berdasarkan wahyu, berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi SAW.

Dan tidak ada di dalam keduanya keterangan tentang keberadaan fenomena Rihul Ahmar ini.

Disebutkan dalam salah satu fatwa para ulama besar yang tergabung dalam Lajnah Daaimah:

“Setelah diadakan penelitian terhadap sebaran ini maka menjadi jelas adanya penyimpangan yang sangat banyak, maka tidak boleh disetujui dan tidak boleh dishare di kalangan khalayak ramai kerana sebaran ini mengandung banyak kesyirikan, kebid’ahan dan lafaz-lafaz yang aneh.

Diantaranya disebutkan di sana, “Kemudian Engkau berkata dengan suara yang bukan suaraMu dengan membaca Al-Qur’an. Kemudian engkau bersuara dengan suara rendah.”

"Membatasi suara dengan pembatasan seperti ini tidak ada dalilnya sama sekali."

"Di dalamnya juga ada permintaan perlindungan dari keburukan makhluk dan dari keburukan Rihul Ahmar (Angin merah).

"Penyebutan angin dengan kriteria seperti ini tidak ada dalilnya sama sekali, kerana Nabi SAW berlindung dari keburukan angin secara mutlak.”

(Fatawa Lajnah Daimah: 24/280).

Wallahu a'lam.

Semoga memberi manfaat.

BACA INI JUGA: Bahaya Dan Punca Penyakit Strok

sumber: tehruqyahherbal | bimbinganislam

Add Comments

TERIMA KASIH KERANA SUDI MEMBERIKAN KOMEN. INSYAA ALLAH SAYA AKAN KOMEN DI BLOG ANDA JUGA.
EmoticonEmoticon